AKSI NYATA MODUL 3.3 "PROGRAM LITERASI BUDAYA BALI"

 

AKSI NYATA

MODUL 3.3

PENGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID

I WAYAN SURATA

CGP Angkatan 4

Kabupaten Karangasem, Bali

1.                            1.  PERISTIWA (FACTS)

       a.     Latar Belakang

Salah satu tujuan sekolah dan berdasarkan visi,misi sekolah adalah sekolah mampu merencanakan,menyususn,melaksanakan dan mengevaluasi serta membuat rancangan tindak lanjut terhadap program-program sekolah yang memberikan dampak positif bagi murid. Aset sekolah sebagai salah satu modal kekuatan adalah daya dukung selain modal utama lainnya.Dalam penyusunan program ini pihak sekolah harus selalu memperhatikan dampak positif dan negatif yang akan dihadapi dari program yang telah dirancang. Sekolah harus mampu menerapkan manajemen berbasis sekolah dimana sekolah memiliki hak otonom dalam mengembangkan potensi sekolah yang nantinya berdampak terhadap peningkatan kwalitas dan karakter baik murid itu sendiri. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan minat dan bakat serta potensi yang dimiliki oleh masyarakat setempat. SD Negeri 2 Bhuana Giri merupakan sekolah yang selalu berusaha menyelenggarakan kegiatan yang positif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membekali murid dengan kemampuan yang bisa mereka gunakan di masa depan. Disamping pengembangan aspek kognitif anak sekolah kami juga mengembangkan sekaligus berusaha melestarikan budaya setempat guna mengakomodir minat dan bakat anak dalam bidang pelestarian budaya. Selain itu kegiatan seperti ini dapat secara langsung menanamkan sejak dini betapa pentingnya menjaga kearifan lokal kekayaan budaya yang kita miliki. Program "Literasi Budaya Bali" adalah suatu program yang bertujuan untuk memotivasi anak menanamkan sejak usia dini tentang pentingnya menjaga kelestarian budaya khususnya budaya Balai. Di zaman kekinian sangat sedikit anak yang peduli terhadap budayanya. hal ini dikarenakan oleh kemajuan zaman dan teknologi ,dimana anak sudah merasa nyaman dan senang dengan teknologi yang ada saat ini( HP Android...dll). Sejalan dengan visi sekolah dan Visi pemerintah daerah kabupaten Karangasem yaitu "Nangun Sat Kerthi Loka Bali Berdasarkan Tri Hita Karana". 

Melalui Program Literasi budaya Bali inilah besar harapan kami sebagai guru bahwa murid-murid kami akan mampu memaksimalkan suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka dan kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat yang MERDEKA.

b.   Kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata

Rancangan kegiatan "Literasi Budaya Bali" yang kami buat adalah menggunakan alur BAGJA. Adapun Alur BAGJA yang dimaksud adalah :

    1.  Buat Pertanyaan

Dengan membuat beberapa pertanyaan fakta sebagai berikut :

Kenapa sangat sedikit orang yang berminat dengan seni budaya daerahnya?

Mengapa orang tidak tertarik dengan belajar seni budaya asli daerahnya (nyastra,tari,kidung,tabuh dll)?

Apa yang harus dilakukan agar budaya Bali tetap terjaga /Lestari?

    2.  Ambil Pelajaran

Dengan memberikan peran suara (voice), pilihan (choice), dan kepemilikan (ownership) dalam proses pembelajaran mereka dan kemudian mengembangkan kapasitas dirinya menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat yang MERDEKA. Pilihan yang tersedia menjadi acuan kegiatan pembelajaran sesuai minat dan bakatnya.

    3. Gali mimpi

Setiap program tentu memiliki tujuan utama yang menjadi harapan. Dalam kegiatan Literasi Budaya Bali anak akan dilatih sejak dini tentang harapan dan keinginan serta mimpi terbesarnya mampu mewujudkan /melestarikan Budaya yang ada di lingkungan setempat. Seni Budaya adalah salah satu penopang aktifitas lain seperti Pariwisata. Pada sisi itu secara tidak langsung anak-anak akan mendapatkan pencerahan dampak lain dari mempelajari budaya daerah bukan sekadar menjaga dari kepunahan,tetapi akan mendapatkan manfaat ekonomi bagi kehidupan di masa mendatang.

    4.  Jabarkan rencana

Rancangan kegiatan yang dilakukan adalah : Menyusun rencana kegiatan, menetapkan pilihan sesuai dengan minat bakat siswa, menetapkan materi sesuai pilihan siswa,mengatur waktu pelaksanaan,menentukan nara sumber,mengevaluasi kegiatan dan membeuar rencana perbaikan/Tindak lanjut.

    5.  Atur Eksekusi

Kegiatan dilakukan setiap hari sabtu sesuai minat bakat siswa. setiap sebulan sekali dievaluasi untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi.Kegiatan tidak terbatas di sekolah namun bisa dilakukan di lingkungan masyarakat,terutama saat ada kegiatan upacara keagamaan.

c.  Hasil Aksi Nyata

Kegiatan "Literasi Budaya Bali" yang kami rancang sesungguhnya sudah terlaksana 3 bulan terakhir ini. Di awal tahun pelajaran 2022/2023 untuk memantapkan kegiatan maka kami masukkan dalam program MPLS. Baik sosialisasi kegiatan kepada warga sekolah maupun penyampaian informasi dan materi.Kegiatan akan berjalan dengan lancar tentu atas dukungan dari semua pihak.Untuk itu Tokoh masyarakat dan Penyuluh bahasa bali kami libatkan dalam kegiatan.

Keterangan Gambar 01. Sosialisasi dan penguatan materi tentang Program Literasi Budaya Bali di SDN 2 Bhuana Giri.


Keterangan Gambar 02. Kegiatan literasi budaya bali tidak terbatas di Kelas namun dilakukan saat melakukan aktifitas lain di lingkungan sekolah (meniru kebiasaan orang tuan zaman dahulu sambil beraktifitas sambil berkesenian) link video ada di link youtube sekar bali channel : https://www.youtube.com/c/SekarBaliChannelOK/videos
https://youtu.be/bo_fB77y0nU



Keterangan gambar 03 : Aktualisasi dan aplikasi Literasi Budaya Bali dalam kegiatan Upacara keagamaan di sekolah.













Keterangan Gambar 04 : Kegiatan Literasi Budaya Bali dengan melakukan apresiasi Puisi Bali sebagai karya seni








Keterangan Gambar 05 ; Kegiatan di lingkungan desa Adat sebagai wujud penghargaan terhadap nilai kearifan lokal dan pelestarian seni budaya Bali.


2.  PERASAAN ( FEELING)

Sebuah kebanggaan yang luar biasa ketika rencana yang kita rancang bisa berjalan dengan baik. Apalagi mendapat respons positif dari semua pihak.Perasaan yang muncul saat program ini terlaksana tentunya perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program yang sudah berjalan. Ada rasa optimisme dalam diri bahwa kemajuan zaman dan teknologi tak akan menggerus tradisi baik,adat istiadat dan seni budaya sebagai kearifan lokal Bali. justru dengan adanya kemajuan teknologi bisa kita manfaatkan untuk lebih mengoftimalkan lagi proses menyebarluaskan tentang pentingnya kita dalam melestarikan budaya daerah sebagar akar dari budaya nasional.. Terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama murid yang sangat antusias terlibat dalam program, guru sebagai pembina elstrakurikuler dan Kepala Sekolah .Dengan respon yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar bisa terlaksana dengan lebih baik lagi ke depannya dan dengan harapan program ini dapat terus dijalankan secara berkelanjutan. Evaluasi dan tindak lanjut adalah ruang solusi apabila ada permasalahan dalam kegiatan.


3. PEMBELAJARAN (FINDING)

Program yang telah berjalan ini, memberikan kesempatan murid memiliki pengalaman dalam pengembangan salah satu nilai dari profil pelajar Pancasila Yakni Nilai Berkebinekaan Global. Melalui program ini terwujud kepemimpinan murid, pengoptimalan minat bakat, terwujudnya  karakter murid yang berani tampil dan mengekspresikan bakat maupun potensinya yang tentunya memberi andil dalam mewujudkan profil  pelajar pancasila. Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting salah satunya adalah bagiamana sebuah program tersusun dan dikelola dengan baik melalui model BAGJA. Pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya sebuah program juga terlihat saat melaksanakan program ini. Disini juga tampak jelas bahwa peran guru tidak hanya terbatas pada kegiatan intrakurikuler saja namun juga tampak pada pengelolaan program kokurikuler dan ekstrakurikuler yang berdampak pada murid. 


4.  PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Tantangan yang dihadapi saat pelaksanaan program Lestari budaya Bali di SDN 2 bhuana giri adalah Bagaimana kegiatan bisa terlaksana secara berkesinambungan sesuai dengan jadwal yang sudah disusun bersama.Apabila terjadi permasalahan baik pada siswa maupun pada pembina dan warga sekolah lainnya maka akan dicarikan solusi terbaik. Salah satu strategi yang dilakukan dalam mengambil keputusan terbaik mengenai permasalahan ini agar tidak terjadi kembali dalam pelaksanaan yang akan datang adalah  dengan menerapkan pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma dilema etika, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan serta pengujian keputusan sehingga keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dan tidak menimbulkan penyesalan dan masalah di kemudian hari. Begitupun perlu adanya kolaborasi yang lebih erat lagi antara murid, guru pembina dan berbagai pemangku pentingan pada program ini sehingga nilai-nilai profil pancasila yang diharapkan akan muncul dengan sendirinya.

TERIMAKASIH


SALAM DAN BAHAGIA



 


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 2.3.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI_COACHING