I WAYAN SURATA,S.Pd.SD_CGP ANGKATAN 4_SD NEGERI 2 BHUANA GIRI
A. Apa itu Coaching dan bagaimana penerapannya dalam pembelajaran?
Coaching merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada pencarian solusi atas suatu masalah,berorientasi pada hasil dan sistematis,dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja,pengalaman,pembelajaran diri,dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant,1999).
Peran coaching sangatlah penting karena dapat digunakan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkan dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Jika proses coaching berhasil dengan sempurna maka permasalahan yang dialami murid dalam pembelajaran akan bisa diatasi.
Mengingat betapa pentingnya proses coaching dalam memaksimalkan potensi murid, guru hendaknya memiliki keterampilan coaching yang mumpuni. Keterampilan yang harus dikuasai oleh guru sebagai coach adalah :
- Keterampilaan dasar membangun proses coaching
- Keterampilan membangun hubungan baik
- Keterampilan berkomunikasi
- Keterampilan memfasilitasi pembelajaran
B. Bagaimana menerapkan Coaching dengan Model TIRTA ?
Model TIRTA dikembangkan dari suatu model coaching yang dikenal secara luas dan telah dipublikasikan,yakni GROW Model. Model TIRTA dikembangkan dengan semangat Merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. Hal ini penting mengingat tujuan coaching yaitu untuk mmengembangkan potensi murid agar menjadi lebih merdeka. Model TIRTA tentu bisa dilakukan oleg guru di sekolah sebagai tempat komunitasnya. TIRTA kepanjangan dari :
- T = Tujuan
- I = Identifikasi
- R = Rencana Aksi
- TA = Tanggung jawab.
Dari segia tatanan bahasa TIRTA berarti air. Air yang mengalir dari hulu ke hilir. Apabila kita ibaratkan murid kita seperti air,maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya.Guru sebagai pendidik berkewajiban dan memastikan air itu tetap mengalir sampai ke hilir tanpa ada sumbatan.
C. Hubungan Antara Materi coching Dengan Materi Sebelumnya.
Coaching memiliki peran yang sangat penting karena dapat diterapkan untuk menggali potensi murid sekaligus mengembangkannya tentu dengan berbagai strategi yang disepakati bersama. Hal ini tentunya sejalan dengan tujuan pendidikan menurut Ki Hajar dewantara yaitu menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
Guru sebagai coach sangat berperan penting dalam menciptakan kenyamanan bagi murid melalui keterampilan berkomunikasi dengan baik sehingga timbullah rasa empati,saling menghormati dan saling menghargai antara guru dan murid.
Teknik coaching tentunya sejalan dengan visi misi guru penggerak dalam menciptakan budaya positif di sekolah.Coaching dapat dilaksanakan oleh guru dalam mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi sehingga visi misi bisa tercapai.
Akhirnya dengan adanya teknik coachingakan memberikan dampak hubungan yang baik antara guru dan murid di sekolah. Kedekatan emosional ini membuat suasana wellbeing bagi murid menciptakan merdeka belajar bagi murid.
Komentar
Posting Komentar