MAKNA SIWARATRI DI MASA PANDEMI


Tahukah kita Hari Suci Siwaratri...?

Apakah maknanya di era kekinian...?

Benarkah malam Siwaratri sebagai malam peleburan dosa...?

Berikut ulasan singkatnya...

I Wayan Surata,S.Pd.SD.         

Guru SD Negeri 3 Budakeling Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem

Ciwa Ratri Gita

Setiap agama memiliki perayaan hari suci keagamaan.Termasuk juga agama hindu memiliki banyak hari keagamaan yang disucikan.Di Bali hari suci agama hindu dapat dibedakan berdasarkan pawukon seperti Galungan,Saraswati serta hari suci berdasarkan sasih seperti hari raya Nyepi dan Siwaratri. Siwaratri adalah hari suci yang disakralkan oleh umat hindu.Dimana pada hari tersebut umat hindu melakukan pemujaan terhadap Ida Sang hyang Widi Wasa dalam manifestasi Beliau sebagai Sang Hyang Siwa. Hari siwaratri biasanya dilaksanakan secara khusus yakni dilaksanakan dengan melaksanakan brata,yoga,samadi.

Hari suci Siwaratri jatuh setahun sekali berdasarkan kalender Isaka yakni pada purwaning tilem atau panglong ping 14 sasih kapitu (bulan ke tujuh) menurut perhitungan kalender Bali sebelum bulan mati (tilem). Dalam kalender masehi biasanya jatuh pada bulan Januari. Ciwaratri memang memiliki makna khusus bagi umat hindu,karena pada saat tersebut diyakini Sang Hyang Siwa Beryoga. sehingga menjadi moment yang sangat baik bagi umat untuk melaksanakan brata,yoga dan samadi atau perenungan/introspeksi diri serta pemujaan terhadap Sang Hyang Siwa.

Siwaratri berasal dari kata "siwa" dan "ratri". Dalam bahasa sansekerta Siwa artinya baik hati,memberikan harapan,membahagiakan dan suka memaafkan.Siwa juga berarti sebuah nama dari manifestasi Tuhan yakni Dewa Siwa yang berfungsi sebagai Pelebur atau Pralina dalam Tri murti. Sedangkan "ratri" dalam bahasa sansekerta berarti malam atau kegelapan,sehingga juga diartikan Siwaratri berarti pelebur kegelapan untuk menuju ke jalan yang terang.

Jadi apa makna Siwaratri...?

Siwaratri bermakana malam perenungan suci, malam dimana kita bisa mengevaluasi dan intrispeksi diri atas perbuatan atau kesalahan-kesalahan selama ini,sehingga pada malam ini kita memohon kepada Sang Hyang Siwa yang juga sedang melakukan Payogan agar diberikan tuntunan dengan harapan bisa keluar dari perbuatan dosa tersebut.Pada malam siwarartri inilah kita melakukan pendekatan spiritual kepada Dewa siwa untuk menyatukan atman dengan paramatman. Banyak orang memaknai Siwaratri sebagai malam peleburan dosa sehingga perbuatan dosa manusia bisa dilebur dengan melakukan brata,yoga,samadi. Pemaknaan  seperti ini tidak terlepas dari kisah/cerita LUBDAKA yang ditulis eleh Mpu Tanakung. Cerita tersebut mengisahkan seorang pemburu binatang yang memiliki banyak dosa karena perbuatannya membunuh binatang tanpa dosa.

Bagaimana tahapan pelaksanaan Ciwaratri...?

Secara rinci kegiatan yang dilaksanakan pada saat perayaan Siwaratri adalah sebagai berikut :

1. Persembahyangan pada pukul 06.00 Wita

2. Mona brata/berdiam diri/ tidak berbicara,dilaksanakan dari pagi hari dari pukul 06.00 sampai 18.00        Wita

3. Mejagra/ tidak tidur semalaman yang berlangsung dari pagi hari sampai pagi hari keesokan harinya.

4. Upawasa atau tidak makan dan tidak minum selama melaksanakan brata siwarratri.

Jadi kesimpulannya bahwa Siwaratri bukanlah malam peleburan dosa melainkan peleburan kepapaan dari kelemahan sifat-sifat manusia. Momentum introspeksi diri tentang segala dosa yang telah diperbuat dan menyadarinya sebagai kekurangan diri untk selanjutnya tidak akan melakukannya lagi. Bisa mengendalikan napsu indria dalam kehidupan.

Di era kekinian dengan kemajuan zaman,teknologi informasi tentu pelaksanaan Siwaratri relevan untuk kita laksanakan. Semangat spiritual,mendekatkan diri kepada sang pencipta tidak mengenal ruang dan waktu serta tak mengenal kemajuan zaman. Kemajuan teknologi harus diimbangi dengan mempertebal keimanan kita terhadap nilai Ketuhanan. Sehingga dalam kehidupan kita akan terhindar dari pemikiran,ucapan dan prilaku menyimpang dari nilai positif dari sebuah kebenaran,kebijaksanaan dan nilai luhur Agama itu sendiri.


Semoga Bermanfaat...


Komentar

  1. bararti selama ini salah persepsi ya,bahwa ciwaratri itu malam penebusan dosa? ternyata bukan begitu....karena kalau dosa bisa ditebus,hari berikutnya akan twrinspirasi buat dosa lagi...

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. baru belajar menulis guru,aksamaang mohon bimbingannya...

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MODUL 2.3.a.9. KONEKSI ANTAR MATERI_COACHING